Berikut kurikulum yang pantas dan sering digunakan untuk mengajar di PAUD, beserta penjelasan singkatnya:
Kurikulum Merdeka (PAUD)
Kurikulum terbaru dari Kemendikbudristek yang menekankan pada pembelajaran berbasis bermain, eksplorasi, dan pengalaman langsung. Kurikulum ini fleksibel dan berfokus pada penguatan karakter serta perkembangan anak secara menyeluruh.Kurikulum 2013 (K-13) PAUD
Kurikulum ini menekankan keseimbangan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan tematik-integratif digunakan untuk membantu anak belajar melalui pengalaman nyata dan keterkaitan antar bidang perkembangan.Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Fokus utamanya adalah pada pengembangan kompetensi dasar anak, seperti kemampuan berbahasa, berpikir logis, dan berinteraksi sosial. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu anak mencapai kompetensi sesuai tahap usianya.Kurikulum Montessori
Dikembangkan berdasarkan filosofi Maria Montessori, kurikulum ini menekankan kemandirian, kebebasan dalam batasan, dan pembelajaran melalui alat peraga konkret. Anak belajar sesuai minat dan kecepatannya sendiri.Kurikulum Reggio Emilia
Kurikulum ini berpusat pada anak dan mengutamakan eksplorasi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Kolaborasi antara anak, guru, dan orang tua menjadi kunci utama dalam membangun pengalaman belajar yang kreatif dan bermakna.
Di jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), istilah yang digunakan bukan “mata pelajaran” seperti di SD atau SMP, melainkan “aspek perkembangan” atau “lingkup pembelajaran”, karena pembelajaran PAUD dilakukan secara tematik dan melalui bermain. Namun, setiap aspek ini bisa dianggap sebagai “bidang belajar” yang membentuk dasar pengetahuan dan keterampilan anak. Berikut adalah 6 aspek utama pembelajaran di PAUD yang biasa dijadikan acuan:
Nilai Agama dan Moral (NAM)
Mengajarkan anak mengenal dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan serta berperilaku sopan, jujur, dan menghormati orang lain. Contohnya: berdoa sebelum makan, membantu teman, dan bersikap ramah.Fisik-Motorik
Melatih kemampuan motorik kasar (seperti berlari, melompat, menari) dan motorik halus (seperti menggambar, menggunting, menulis, dan meronce). Tujuannya agar anak tumbuh sehat dan terampil mengendalikan tubuhnya.Kognitif
Mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, mengenal bentuk, warna, angka, dan pola. Anak belajar melalui kegiatan eksploratif, eksperimen sederhana, serta permainan edukatif.Bahasa
Melatih anak agar mampu berkomunikasi dengan baik, mengenal kosa kata, mendengarkan cerita, berbicara jelas, dan memahami instruksi. Termasuk kegiatan seperti membaca gambar atau bernyanyi.Sosial-Emosional
Membantu anak belajar mengelola emosi, mengenal diri sendiri, bekerja sama, berbagi, dan menghargai orang lain. Ini penting untuk membentuk kepribadian dan karakter positif sejak dini.Seni
Mengembangkan kreativitas dan ekspresi anak melalui kegiatan menggambar, mewarnai, menari, bermain musik, dan membuat karya dari bahan sederhana.